The Passion of Seniman Hidup

The Passion of Seniman Hidup.

 

Adalah menjadi indah.

Menjadi seniman hidup.

Insanu Ilahiah 

 

Maka menjadilah yang terindah karena kau ditakdirkan untuk menjadi yang terindah.

Oleh Sikap dan perilaku.

Seperti penari yang seluruh gerak tubuhnya adalah keindahan.

Tarian yang indah terekspresi dari jiwa yang indah.

Jiwa yang indah itu terbentuk dari hati dan pikirannya yang indah.

 

Oh hati yang indah,

Hati yang selalu terbuka seluas-luasnya.

Begitu luas hingga masuklah, terhimpunlah kasih Ilahi yang tiada tara.

Begitu luasnya hingga kasih itu kemudian dapatlah dipancarkan, disebarkan, ditebarkan, diberikan untuk semua yang membutuhkan.

Semua.

Tanpa pandang bulu, karena hati tak melihat bulu, karena hati tak berbulu, walaupun ia lembut.

 

Dan dengarkanlah kejernihan suara hatimu: ‘aku mencinta dan selalu mencinta.

Karena hanya itulah hal yang kubisa.

Bahkan hanya itu yang kutahu.

 

Aku hanyalah alat Tuhan dalam mencipta dan mengekspresikan keindahan-Nya.

Aku hanyalah alat.

Hanya jalan.

Untuk Tuhan berkehendak.

Ah!

Mungkin aku bukan apa-apa’ 

 

Dan pikiran itu…..

Pikiran yang selalu terbuka.

Pikiran yang siap menerima hal-hal baru.

Hal-hal yang berbeda.

Hal-hal yang bervariasi.

Yang beragam.

Pikiran yang mau dan mau menerima: bahwa begitu banyak warna di dunia ini. dalam hidup ini.

Pikiran yang mampu memahami bagaimana ribuan warna itu, saling bertemu, beradu untuk berpadu dalam berbagai komposisi dan dinamisasinya menyusun suatu keindahan yang satu adanya.

Sebuah harmoni. Karya Tuhan yang esa.

Oh pikiran yang hidup.

Pikiran yang bekerja.

Pikiran yang terbuka.  

 

Dan jiwa yang damai itu,

Yang penuh keindahan, ketenangan dan ketenteraman …..

…….memadu gejolak dan hasrat dengan senyum dan taat.

 

Jiwa samudera buana…

Samudera yang datang padanya ribuan sungai dari berbagai penjuru.

Kau asin, kau asam, kau manis, tawar.

Kau segar, kau getir, kau segar. ….

Datanglah datang semua padaku.

 Jangan takut jangan ragu, karena kau akan segera beroleh damai di perutku.

 

Samudera yang bergelombang tapi tetap tenang.

Yang bergemuruh tapi tetap patuh.

Adalah samudera yang bijak.

Samudera yang penuh sukacita. 

 

Damaiku di Jalla jalla luh!

 

2003 dalam kenangan

Tinggalkan komentar